Harap – Harap Cemas

Kalau saja kita mau membayangkan bagaimana situasi batin mereka (baca : elite – elite kabinet), menjelang keputusan (prerogatif) presiden , pasti semua hampir sama ; Harap – harap cemas.
Cemas memang sebuah situasi bathin yang bisa menyerang siapa saja. Cemas itu kondisi normal yang selalu membuat tidak nyaman. Orang bisa menaruh harap dalam buncahan bunga optimisme tapi saat yang sama orang bisa drop dengan rasa cemas yang menggelayut. Takut, apakah Ia siap, Ia mampu, Ia bisa menerima sebuah keputusan atau tidak?
Pencitraan Pemerintah
Reshuffle sebagai bentuk penataan organisasi negara memang perlu. Itu harus dilakukan pada momentum yang tepat. Tapi apakah rencana reshufle kali ini benar – benar momentum tepat menjawab semua kerisauan masyarakat?

Sebagian partai menilai reshuffle tidak lebih dari sekedar sebuah konsolidasi logistik pemilu 2014.
Jika alasan – alasan pesimis di atas benar berarti kesimpulannya adalah, jangan berharap banyak dari reshuffle. Dalam keadaan yang terdesak atau tertekan boleh jadi pa SBY menguatkan wacana ini.
Masyarakat mengharapkan bukan sekedar reshuffle, tapi pembaharuan utuh pelayanan negara yang mensejahterakan. Komitmen pemberantasan korupsi yang bukan sekedar lips service. Reshufle harusny, bukan kerja “pasang kuda –kuda” untuk konsolidasi politik namun namun reshufffle adalah policy politik yang mensejahterakan masyarakat. Jika ini tidak diperhatikan berarti SBY hanya bermain pada posisi aman pencitraan yang kosong. Setelahnya bukan tidak mungkin batas kesabaran masyarakat yang terus dipermainkan dengan pencitaraan palsu akan menggugat.
Harapan Semua
Masyarakat menaruh harapan yang penuh untuk perubahan di semua sektor kehidupan berbangsa hari ini.
Penuntasan semua kasus korupsi yang berskala besar sebagai bentuk penegakan supremasi hukum akan mernjawab semua keraguan masyarakat terhadfap berbagai manuver politik dagelan yang sering jadi tontonan. Reshufle harus memiliki dampak perubahan. Harap – harap cemas para elit juga adalah harap – harap cemas masyarakat menantikan perubahan bangsa yang lebih nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar